Hindari Jejak Buruk di Dunia Maya, Generasi Muda Harus Ganti Nama


TEMPO Interaktif, London - Kehidupan anak-anak muda saat ini terdokumentasi dengan sangat baik di internet. Akibatnya, mereka harus mengganti nama mereka saat dewasa untuk terhindar dari kenangan masa lalu yang memalukan.

CEO Google Eric Schmidt menyarankan generasi muda sekarang mengganti identitasnya agar mereka terbebas dari informasi masa muda mereka yang tersia-siakan dan terekam dengan sangat rinci di situs-situs jejaring sosial seperti Facebook.

“Saya merasa masyarakat tidak memahami apa yang terjadi ketika semuanya bisa didapatkan, diketahui, dan terekam oleh semua orang setiap saat,” ujar Schmidt kepada Wall Street Journal.


foto
CEO Google, Eric Schmidt berpartisipasi dalam ajang
Mobile World Congress di Barcelona, (16/02). REUTERS/Albert Gea


Dalam wawancara tersebut, Schmidt merasa setiap anak muda pada masa mendatang boleh mengganti nama mereka untuk menghilangkan jejak dari foto-foto memalukan dan hal-hal lain yang terekam di akun situs jejaring sosial teman-teman mereka.

Schmidt juga memprediksi di masa mendatang Google akan mengetahui banyak hal mengenai penggunanya. Dengan begitu, situs mesin pencari tersebut akan membantu mereka mengelola hidup mereka.

Dengan menggunakan data pribadi pelanggannnya dan melacak lokasi pelanggan melalui telepon, Google bisa menyediakan pemutakhiran informasi yang dibutuhkan pelanggan mereka dan memberitahukan pekerjaan yang harus dilakukan si pelanggan.

“Kami mencoba mencari tahu mengenai masa depan pencarian seperti apa,” ujar Schmidt. “Salah satu idenya adalah pencarian lebih banyak dilakukan atas nama Anda, tapi Anda tidak perlu mengetik.”

“Saya merasa mayoritas orang tidak ingin Google menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka. Mereka sebenarnya ingin Google memberitahu mereka apa yang harus mereka lakukan selanjutnya,” tambah Schmidt.

Schmidt mencontohkan: karena Google mengetahui data pribadi penggunanya dengan sangat detail, Google juga bisa mengingatkan penggunanya soal peralatan yang harus mereka beli saat penggunanya tersebut sedang berbelanja.

Komentar tersebut bukan pertama kali dilontarkan Schmidt mengenai informasi pribadi orang yang bisa dilihat di internet. Tahun lalu, Schmidt mengatakan, “Jika Anda memiliki sesuatu yang Anda tidak ingin orang lain tahu, mungkin Anda sebaiknya tidak melakukannya.”

Awal tahun ini, Google dikecam oleh lembaga pemantau privasi di 10 negara karena mengabaikan keamanan informasi pribadi penggunanya.

Dalam surat kepada Schmidt, Komisi Informasi Inggris Chris Graham bergabung dengan rekan sejawatnya dari Kanada, Prancis, Jerman, dan Italia yang mengkhawatirkan Street View dan layanan jejaring sosial Buzz.

TELEGRAPH| KODRAT

Komentar

Postingan Populer