JANNATUL KUBRO


Al Fatihah adalah pembukaan, permulaan atau mukadimah, Dalam bahasa jawa ‘ Kawitan’.

KAWITAN


Awalnya harus ingat padaTuhannya,
Harus ingat pada dirinya sendiri.
Lha kenapa ngurus orang lupa, orang lupa itu bingung hatinya.
Sebab menganggap benar dirinya sendiri.
Yang benar adalah menuruti apa kata Tuhannya.

Bismillahirroh maanirrohiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].

Sebenarnya yang disebut hidup
adalah segala yang memiliki Rohmat dan Manfaat.
Menunjukkan sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang.

2. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].

اﺤﻤﺪﻟ

Hakekatnya hamparan bumi dan langit tak berbatas,
menandakan adanya aneka warna.
Bermacam-macam rupa warna keadaan tersebut,
indah dalam pandangan.
Sehingga jagad ini ramai.
Ada pria dan wanita.
Ada kaya dan miskin,
ada siang dan malam.
Ada yang percaya dan ada juga yang tidak percaya.
Namun ketahuilah,
semuanya memiliki puji sendiri-sendiri.

Puji ada 5 kategori (macam).

(1) Pujinya Tuhan untuk Tuhan sendiri.
(2) Pujinya malaikat untuk Tuhan,
(3) Pujinya malaikat untuk manusia
(4) Pujinya manusia untuk Tuhannya
(5) Pujinya manusia untuk manusia sendiri.

Keadaan puji manusia terhadap sesamanya
disebut syirik (menyekutukan) terrhadap Tuhan
atau disebut bid’ah (mengada-ada)



Sebenarnya keadaan kasunyatan yang ada
dan yang belum ada semuanya tunduk terhadap kehendak Tuhan. Manusia hanya sekedar ‘sadermo-anarimo’ (sekedar menerima) kehendak Gusti dan ingsun sekedar menjalankan perintah dan menjauhi larangannya.
Sekedar menuruti apa yang nampak dalam kenyataan hidup.
Sekedar menuruti beningnya fikir (akalnya orang hidup) yang disebut kasab atau usaha.

ﺮﺏ

Ingat-ingatlah
Sebenarnya telah ada di jagad ini yang bergelar
Sebelum ada awang-uwung
Sebelum ada bumi langit
Sebelum ada batu kayu
Sebelum ada emas perak, tembaga. Telah ada yang bergelar

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sebelum ada awang-uwung
Sebelum ada bumi langit
Sebelum ada batu kayu
Sebelum ada emas perak, tembaga. Telah Ada yang berupa Alif
yaitu Gusti Kang Murbeng Dumadi.
Allah yang Maha linuwih dan Bijaksana.

اﻟﻌﻟﻤﻴﻦ

Ketahuilah, bahwa jagad semesta ini ada yang nampak (kasat mata)
dan ada yang tidak nampak (tidak kasat mata)
Semuanya diciptakan oleh Hyang Manon.
Disitu terdapat Rohmat dan Manfaat untuk Yang hidup.
Tidak ada yang sia-sia, jika engkau mau berpikir ;

Kejadian alam semesta ada beberapa hal terciptanya

Ada yang tercipta berasal dari api,
berupa wujud iblis. Ditandai dengan ‘tanda’ berdiri (qiyamu)
Ada yang tercipta berasal dari angin,
berupa wujud ‘bangsa ruh, ditandai ruku’
Ada yang tercipta berasal dari air,
berupa wujud hewan dan ‘ingsun (Aku). Sasmitanya sujud
Ada yang tercipta berasal dari tanah
berupa wujud ‘Adam’ yang merupakan ‘leluhurku’
sasmitanya duduk.
Kejadian yang demikian tersebut wajiblah kita hormat dan taat.
Yang demikian disebut syarat rukunnya orang sholat (sembahyang).
Jadi sejatinya sholat itu hormat terhadap kejadian alam semesta.

Sayang benar jika engkau hidup,
tidak mau hormat terhadap kejadian dirinya sendiri.
Oleh sebab itu wajib dalam sembahyang membaca ‘Alfatihah

3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Sifatnya ‘Gusti’ Yang mencipatakan jagad-untuk manusia
menunjukkan
silih asah
silih asuh
silih asih
Hidup tidklah sendirian
Masih banyak sesamanya
Yang akan membuat ‘tentramnya pikiran’
Seperti Jika Siang untuk bekerja, jika malam untuk tidur, istirahat.
Jika laki-laki untuk menanam
Jika perempuan untuk ditanami (sawah) dst.
Sehingga menjadikan alam semesta ini berpasang-pasangan agar engkau bisa tentram untuk yang mau berpikir.

4. Yang menguasai[4] di Hari Pembalasan[5].

ﻤﻟك

Tidak ada yang linuwih,
Selain ‘Gusti Allah’
Oleh sebab itu hidup haruslah nastiti
Karena badan ini ada batasnya
Orang hidup seperti mampir
Untuk minum, karena dahaga (kepanasan)
Harus diingat-ingat
Jika orang hidup ini seperti ‘LELAKON’ yang harus dimengerti
Jika hidup ini ada yang MENCIPTAKAN

ﻴوﻡ

Hari

Hidup ini sekedar SAWANG-SINAWANGAN
Mengikuti apa yang disawang

Sawangan Satu
disebut Ahad (Minggu), artinya satu
Sawangan Dua
disebut Isnen (Senen) artinya dua
Sawangan Tiga
disebut Salasatun (Selasa) artinya tiga
Sawangan Empat
disebut Arba’atun (Rabu) artinya empat
Sawangan Lima
disebut Chomsatun (Kamis) artinya lima
Sawangan Enam
disebut Jam’ah (Jum’at) artinya kumpul
Entah berkumpul dengan orang banyak, entah berkumpul dengan dua orang, masa bodoh-a, dengan yang punya Hidup
Sawangan Tujuh
disebut Sab’ah (Sabtu) artinya tujuh
Perlu diketahui jika hari Sabtu itu tempatnya Rohmad dan Laknat
Oleh sebab itu disebut hari suci (becik)
Baik bagi orang yang mau ‘nglakoni’
Laknat bagi orang yang kurang ajar
Banyak contoh yang diberikan oleh Allah
Namun masih banyak orang yang melanggar
Selamatlah bagi orang yang ‘Eling’
Sudah banyak contoh
Yang diberikan Allah

ﺍﻠﺪ ﻴﻥ

Agama

Agama berarti ‘a’ tidak, ‘ gama’ berarti kacau, rancau, dst
‘Ingsun’ berikan sasmita bagi orang yang mau mencari sejatinya’ ingsun’
Dan ketahuilah jika engkau semua tidak ingin rancu dalam kehidupan. Ikutilah
Terhadap agama ‘Ingsun’ yang ‘Aku’ jalani, yaitu agama ‘Islam’ (Sumereh) dan Selamat
Tanpa guna hidup
Jika tidak Selamat, Tulus dan Widodo
Tanpa guna hidup, jika hidup ini tidak mengerti jalannya,’Sumereh’ dan Selamat

5. Hanya Engkaulah yang kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan[7].

ﺍﻴﺎﻚﻨﻌﺒﺪ

Bil maksud,
Ketahuilah, jika badan yang satu ini, tidak mengerti
Maka jalankan apa yang menjadi perintah
Dan jauhi larangan-Nya
Dan hanya mengikuti lelakon yang disawang
Dan badan ini merasai, jika mengikuti terhadap yang satu.
Yang berakhir
Dengan ‘tidak mengerti
Oleh sebab itu, Ingsun pasrah, sumereh
Terhadap, kehendak Allah
Sebab ‘Hamba’ susah untuk memilih
Kenyataan hidup yang dijalani serba salah, lupa terhadap diri pribadi

ﻮﺍﻴﺎﻚﻨﺴﺘﻌﻴﻦ

Bil maksud
Badan sudah hapal,
Jika lagi punya banyak harta, semuanya mengeroyok
Tatkala ‘Ingsun’ susah, semuanya menyalahkan
Tidak ada yang menjenguk
Oleh sebab itu, Ingatlah dan waspada,
Yang bakal menolongmu, dalam Rogo Sajugo
Ada tiga perkara
Ilmu yang kelihatan manfaat, ibarat sumber yang terus-menerus mengalir
Amalan yang tulus dan widodo
Ibarat tanaman yanng sumebar
Anak-anak yang sholeh, yang mengerti terhadap keadaan,
Ibarat bondo tanpa rekoso
Dan sebaik-baik pertolongan dan sebesar-besarnya pertolongan, hanyalah
Dari Tuhan Yang Kuasa
Oleh sebab itu, sabar dan menerima dalam pemberian-Nya
Jalankan sholat Malam sampai tercapai
Tidak boleh tolah-toleh dalam ‘Sawiji Rubeda’

6. Tunjukilah[8] kami jalan yang lurus,

Sesunggunya petunjuk ‘Ingsun’ terhadap hambanya
Carilah dalam ‘Arif dan bijaksana’
Jika engkau mencari petunjuk
Tanyakanlah terhadap orang yang ‘ahlinya’
Jangan sampai korup (keliru)
Jika sampai terjadi yang demikian, niscaya bakal
Lebur tanpa jadi
Oleh itu engkau harus ‘man-qul’
Yang sebenar-benarnya
Artinya, man –siapa orang
Qul- yang mengucap

ﺍﻠﺻﺮﻄ

Jalan
Dalam hidup ada banyak jalan
Sebenarnya jalan itu adalah ‘cahaya’ yang menerangi pikiran
‘Ingsun’ yang dibuat menerangi ‘Qolbu’
Maka Engkau jangan mematikannya dengan kelakuanmu yang kotor
Terhadap batin yang kotor
Isilah bathin dengan tindakan yang ikhlas dan tulus

ﺍﻠﻤﺴﺘﻘﻴﻢ

Engkau hidup tidak usah serampangan
Kuatkan niatmu dan iringi dengan usahamu
Jika engkau masih menemui barang yang salah
Tidak usah engkau urus
Karena masih banyak jalan yang benar
Tandailah orang yang senang menyiksa orang
Akhirnya hidupnya sengsara
Yang demikian itu dibuat contoh dikemudian hari

7. (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

ﺍﻨﻌﻤﺖ

Nikmat
Yaitu nikmat yang berikan terhadap engkau semua yang berupa wujud
’Nunggal rasa beda rupa’
Yang demikian itu supaya kita mau mengerti jika ’hidup’ itu
Berbeda-beda namun masih satu ’rasa’
Jika engkau pisah dari hal itu bakal keluar sifat iblis
Adigang –adigung adiguna
Sopo sira sopo ingsun

ﻋﻠﻴﻬﻢ

Apakah ’alaihim itu ?
Alaihim itu berupa wujud ’Rasa’
Semua manusia dan seisi jagad semesta,
Membutuhkan ’rasa’
Supaya enngkau memahami ’ada’

Yang Maujud

ﻏﻴر

Yang disebut manusia dan bumi seisinya,
Tidak ada yang ingin disiksa dan disengsarakan
Atas kehidupannya
Orang hidup ini masih butuh sesamanya
Namun ketahuilah atas orang-orang yang senang menyiksa sesamanya

اﻠﻣﻐﻀﻮﺐ

Yaitu menyiksa sesamanya
Ketahuilah, jika engkau senang menyiksa
Maka sesungguhnya engkau bakal menyiksa
Dirimu sendiri

ﻮﻵا ﻠﻀا ﻟﻴﻦ

Siapa orangnya yang mau tersesat

Apalagi disesatkan

Namun sudah menjadi kodrat Ilahi
Jika manusia hidup senang dengan yang ’nyasar-nyasar’
Sebab cepat mungkasi ing keadaan
Namun kenyataannya
Penyesalan yang didapatkan
Seperti orang main judi, madat, main perempuan, maling dst

Komentar

Postingan Populer